feedburner
Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

feedburner count

Search Here

Google
 

Mahasiswa PTI Al- Hilal Sigli Desak Ketua Koordinator Dicopot

Katagori :

Ratusan mahasiswa Perguruan Tinggi Islam (PTI) Al- Hilal, Senin (20/8) melakukan aksi unjuk rasa di depan kampus PTI Al- Hilal, Jalan Lingkar Keunire, Sigli, Kabupaten Pidie. Mereka mendesak pihak yayasan segera memberhentikan ketua koordinator kampus.

Presiden Mahasiswa PTI Alhilal Sigli, Memihendri kepada Waspada, kemarin menyebutkan mahasiswa sudah bosan dan muak dengan sikap ketua coordinator kampus Al-Hilal yang selama ini terlalu bersikap arogan terhadap mahasiswa. Sikap arogan itu dinilai mahasiswa tidak mencermikan etos kerja seorang pemimpin, yang selayaknya tidak wajar dianut oleh seorang pendidik.

“ Dia itu tidak bersikap baik dengan warga kampus. Tidak saja dengan mahasiswa. Dosenpun kerap dimaki oleh dia dengan menggunakan bahasa yang tidak baik dan tidak beretika. Karena itu kami mendesak ketua umum yayasan untuk segera mencopot ketua koordinator yayasan” kata Memihendri.

Selain itu mahasiswa Al-Hilal Sigli juga mendesak ketua III bidang kemahasiswaan Al-Hilal ikut diberhentikan dari jabatannya, karena selama ini mahasiswa menilai ketua III kemahasiswaan tidak mampu mengelola managemen dan administrasi kampus. Begitupun ketua III dinilai sebagai staf pengajar memberi tugas pada mahasiswa melebihi dari silabus.

Hal ini perlu segera diambil sikap tegas oleh ketua umum yayasan, karena selama yayasan tersebut dikola oleh ketua koordinator sekarang ini sangat berbau korupsi. Misalnya dana pembagunan yang disetor oleh mahasiswa tidak jelas. Dana itu ditenggarai telah digunakan oleh ketua koordinator kampus. Ada pun sumber dana yang dapat dipertanggung jawabkan oleh ketua koordinaror yayasan antara lain.

SPP mahasiswa, bantuan Dep. Agama RI, Bantuan Pemda NAD, Pemda Kabupaten Pidie, sumbangan donator. Sementara itu, sumber dana dari mahasiswa berupa dana dari pembagunan Pengalaman Praktek Lapangan (PPL), Proses pengusulan ijazah program diploma dua dan strata satu, dana Kerja Kuliah Nyata (KKN), biaya pengusulan judul skripsi, dana ujian munaqasah serta Sumber-sumber lainnya dinilai mahasiswa tidak jelas penggunaanya karena semua itu tanpa laporan penaggung jawaban.

Dalam unjukrasa yang digelar kemarin, mahasiswa juga mendesak ketua umum yayasan supaya dapat memperjelas status Taqrir bahasa Arab. Selama ini menurut mahasiswa status mahasiswa bahasa arab tidak diakui statusnya. Selama ini ketua koordinator kampus harus mengajukan permohonan rekomendasi perpanjangan izin S-1 prodi pendidikan bahasa Arab kepada koordinator kopertais wilayah lima Aceh di Banda Aceh.

Selain itu mahasiswa juga menuntut Yayasan Al-Hilal supaya dapat menerapkan syariat Islam di kampus. Selama ini kata mahasiswa pengurus yayasan membiarkan mahasiswa berpakaian yang melanggar syariat Islam. Mestinya Al-Hilal yang merupakan perguruan tinggi Islam harus menjadi motor penggerak bangkitnya syariat Islam di Aceh. “ Tapi ini bukan begitu, ketika beberapa mahasiswa memprotes malah pihak yayasan mendukung oknum mahasiwa yang mengukan pakain ketat” papar Memihendri. (Muhammad Riza/200807)





0 comments:

Posting Komentar